Jika kamu memilih opsi kedua, bisa jadi panggilan jiwamu adalah menjadi seorang pekerja lepas atau freelancer. Memang menyenangkan rasanya bekerja untuk diri sendiri. Bayangkan, kamu bisa bekerja di mana saja dan bebas menentukan jam kerjamu.

Di sisi lain, kamu tidak bisa menikmati berbagai keuntungan yang biasa didapat oleh karyawan perusahaan, mulai dari penghasilan tetap, jatah cuti, hingga tunjangan kesehatan. Ditambah lagi dengan hari serta jam kerja yang tidak teratur. Jika tidak disiasati sejak awal, hal-hal tersebut bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Lantas, apakah itu berarti kamu harus berubah pikiran? Tentu tidak. Ada banyak tips untuk menyiasatinya. Salah satu di antaranya dengan memiliki empat hal berikut ini.

  1. Ruang kerja di rumah

Sebagai freelancer, kamu akan menghabiskan sebagian besar waktumu dengan bekerja di rumah. Sebab, tidak mungkin kamu mengeluarkan uang terus-menerus untuk bekerja di kafe atau menyewa co-working space. Berbeda dengan kantor atau co-working space yang didesain khusus untuk bekerja, ruang kerja di rumah perlu diatur sedemikian rupa guna meningkatkan produktivitas kerja dan menghindarkan diri dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi. Dengan peralatan serta dekorasi yang tepat, kamu bisa tetap kreatif dan produktif.

  1. Jadwal kerja

Setelah menciptakan ruang kerja, saatnya kamu mengatur jadwal kerja yang sesuai dengan aktivitas dan kesibukanmu. Fungsi dari jadwal kerja adalah memotivasimu untuk bekerja sesuai dengan deadline. Selain itu, kamu juga bisa memisahkan kehidupan kerja dengan pribadi. Namun, jangan terlalu terpaku dengan jadwal yang telah dibuat. Sesekali kamu boleh mengurangi ataupun menambah jam kerja tergantung kondisi pada hari itu.

  1. Kehidupan sosial

Ada atau tidak ada proyek, kamu tetap harus meluangkan sebagian waktumu untuk bersosialisasi guna mencari penghasilan baru. Kamu bisa menghadiri acara gathering atau sharing session untuk menjalin relasi. Di luar itu, kamu juga bisa memanfaatkan media sosial, seperti LinkedIn, untuk menunjukkan bakat sekaligus memamerkan portfolio.

  1. Rencana keuangan

Ketika bekerja sebagai freelance, ada berbagai kebutuhan finansial yang harus kamu tanggung sendiri, misalnya pajak penghasilan, tunjangan, hingga asuransi. Oleh karena itu, buat rencana keuangan dengan cermat setiap kali kamu menerima pekerjaan. Pastikan harga yang kamu ajukan sudah mencakup dana yang akan kamu sisihkan untuk pajak, asuransi, tabungan dan juga investasi.

 

Meskipun saat ini tubuhmu dalam kondisi prima, tidak ada salahnya kamu memiliki asuransi yang bisa melindungi kamu dan keluarga dari masalah keuangan yang timbul akibat berbagai risiko, seperti penyakit kritis, kecelakaan, dan meninggal dunia. Apabila ingin sekaligus berinvestasi, kamu bisa memiliki asuransi unit link dengan jumlah premi yang bisa disesuaikan dengan kemampuan.

Ingatlah bahwa setiap tahap kehidupan, termasuk saat meniti karier, perlu diiringi dengan perencanaan keuangan yang tepat demi mencapai kehidupan yang lebih baik kini dan nanti.